MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM– Turnamen Bola Voli antar desa yang memperebutkan Piala Staf Khusus (Stafsus) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Dr. H. M. Afif Zamroni, Lc, MEI, mendapat apresiasi tinggi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini digelar atas kolaborasi Stafsus Kemendes PDT bersama Kepala Desa Canggu, dan menjadi momentum penting dalam pembinaan olahraga di tingkat akar rumput.
Ketua Harian KONI Kabupaten Mojokerto, Djoko Widjayanto, AP, MM, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas penyelenggaraan turnamen tersebut. Menurutnya, kehadiran langsung Stafsus Kemendes PDT memberikan dukungan moral dan menjadi berkah tersendiri bagi dunia olahraga di Kabupaten Mojokerto.
“Saya sangat berterima kasih dan bangga. Turnamen ini menunjukkan bahwa olahraga, khususnya bola voli, mendapat dukungan luar biasa. Kehadiran Stafsus Kemendes adalah berkah dan menjadi investasi besar bagi masyarakat Mojokerto,” ujar Djoko.Selasa (5/8/2025)
Lebih lanjut, Djoko mengusulkan agar ke depannya kegiatan ini tidak hanya sebatas turnamen, namun juga dikembangkan menjadi pertandingan persahabatan antar dusun, dengan tetap memperebutkan Piala Bergilir dan Piala Tetap dari Stafsus Kemendes.
“Persahabatan adalah investasi. Bahkan saya yakin, investasi terbaik adalah investasi dalam bentuk persahabatan,” tegasnya.
Djoko juga menyinggung potensi besar jika program-program Kemendes PDT bisa menyentuh hingga ke tingkat dusun. “Kita punya sekitar 1.111 kepala dusun. Ini bisa menjadi titik masuk yang strategis, bukan hanya dalam bidang olahraga, tapi juga sektor lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Desa PDT, Dr. H. M. Afif Zamroni, Lc, MEI, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung pembinaan olahraga di desa. Ia melihat turnamen semacam ini sebagai upaya yang sangat potensial dan bisa digelar lebih sering.
“Turnamen seperti ini harus berlangsung secara kontinyu. Tidak menutup kemungkinan digelar 3 hingga 4 kali dalam setahun. Dari sinilah akan lahir bibit-bibit atlet yang nantinya bisa mengharumkan nama Kabupaten Mojokerto,” ujar Gus Afif.
Ia juga menekankan bahwa olahraga bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat serta pembentukan karakter generasi muda di pedesaan.
“Kita ingin menjadikan olahraga sebagai budaya dan ruang partisipasi masyarakat desa yang produktif, sehat jasmani dan rohani,” pungkasnya.(Kar)

















