MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM – Upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto terus digencarkan. Melalui program Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu (GEMA PITU), Pemerintah Kabupaten Mojokerto bersama TP PKK kembali turun langsung ke desa-desa untuk memberikan edukasi.
Kali ini kegiatan GEMA PITU digelar pada Selasa (26/8/2025) di Balai Desa Mojorejo, Kecamatan Kemlagi. Acara dihadiri oleh Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, dr. Amelia Fitri Oktavian, Sp.A, yang menyampaikan materi penting terkait pencegahan stunting kepada ibu hamil, ibu balita, lansia, serta kader Posyandu.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pejabat terkait, mulai dari perwakilan Dinas PMD, Dinas Kesehatan, DP2KBP, Forkopimca Kemlagi, Kepala Puskesmas, perangkat desa, organisasi pendidikan anak usia dini hingga kader posyandu.
Kepala Desa Mojorejo, Anjan, SE, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah melalui TP PKK Kabupaten Mojokerto. Ia juga menyampaikan data terkini Desa Mojorejo tahun 2025, di antaranya jumlah balita sebanyak 195 anak, dengan kasus stunting tercatat 2 anak dan gizi kurang 6 anak. Selain itu, terdapat 12 ibu hamil, termasuk 2 bumil risiko tinggi. Desa Mojorejo juga memiliki 3 posyandu dengan total 36 kader yang saat ini mulai berproses menuju posyandu 6 SPM.
Dalam paparannya, dr. Amelia Fitri Oktavian menekankan pentingnya pola makan bergizi seimbang dalam mencegah stunting.
“Stunting bukanlah keturunan, melainkan akibat kekurangan gizi kronis. Ibu hamil harus memperhatikan asupan makanan, terutama protein hewani seperti susu, telur, ikan, dan daging. Jika kebutuhan gizi terpenuhi sejak masa kehamilan, anak bisa lahir sehat dan terhindar dari stunting,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa penyakit TBC dapat menjadi penyebab tersembunyi stunting, bahkan pada anak kecil. Selain itu, pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) sebaiknya diawali dengan protein hewani, bukan buah, untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Kegiatan GEMA PITU di Desa Mojorejo juga dilengkapi dengan layanan cek kesehatan gratis bagi warga. Dari 36 orang yang mengikuti, ditemukan 2 kasus hipertensi, sementara lainnya normal.
Acara berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari masyarakat. Diharapkan, gerakan ini dapat menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran bersama untuk mencegah stunting, sehingga generasi Mojokerto ke depan tumbuh lebih sehat dan berkualitas.(Kar)

















