Berita  

Petani Wonodadi Dukung Penuh Proyek Irigasi Rp4,1 Miliar, Gelar Aksi Damai di Balai Desa

MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM– Puluhan petani Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, menggelar aksi damai di Balai Desa Wonodadi, Senin (22/9/2025). Mereka menyuarakan dukungan terhadap percepatan pembangunan irigasi di Sungai Sumber Kembar yang nilainya mencapai Rp4,125 miliar.

Dengan membawa spanduk bertuliskan dukungan, warga diterima langsung Kepala Desa Wonodadi, Miskan, bersama jajaran Forkopimca Kutorejo. Dalam pertemuan itu, perwakilan petani juga menandatangani nota kesepakatan sebagai bentuk komitmen mendukung jalannya proyek.

Amang (50), selaku koordinator aksi, menegaskan bahwa pembangunan irigasi ini sangat penting bagi petani di Wonodadi maupun Singowangi. Pasalnya, saluran tersebut menjadi tumpuan untuk mengairi sekitar 90 hingga 100 hektare sawah. “Kami datang untuk memberi dukungan penuh, agar proyek segera diselesaikan sebelum musim hujan,” ujarnya.

Menurut Amang, jika pembangunan tidak tuntas tepat waktu, dikhawatirkan lahan pertanian terendam banjir. Sebaliknya, bila rampung sesuai target, para petani bisa lebih optimal dalam menggarap sawah mereka.

Kepala Desa Wonodadi, Miskan, menambahkan bahwa aksi warga ini murni untuk memberikan dukungan, bukan tuntutan. Ia juga meluruskan kabar miring soal pemindahan material sungai. “Material hanya dipindahkan sementara supaya pekerjaan bisa berjalan lancar. Setelah selesai, material akan dikembalikan,” jelasnya.

Ia menegaskan, bendungan tersebut nantinya akan mengairi sekitar 90 hektare sawah yang tersebar di tiga dusun, yakni Sumberkembar, Pasinan, dan Wonokerto. “Harapan kami, setelah irigasi selesai, petani bisa kembali menanam tiga kali dalam setahun. Selama ini karena keterbatasan air hanya bisa dua kali panen,” tambahnya.

Berdasarkan data Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, proyek irigasi Sungai Sumber Kembar masuk program pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder dengan cakupan kurang dari 1.000 hektare dalam satu wilayah kabupaten/kota.

Proyek ini dikerjakan PT Cumi Darat Konstruksi dengan masa pelaksanaan 160 hari kalender, terhitung mulai 4 Juli 2025. Warga berharap proyek tersebut selesai tepat waktu sehingga manfaatnya segera dirasakan petani.(Kar)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *