SURABAYA,JURNALDETIK.COM – Dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting, Komisi IX DPR RI bersinergi dengan Kemendukbangga menggelar sosialisasi program Bangga Kencana di Surabaya Jawa Timur, Jumat 17 Oktober 2025.
Selain diikuti ratusan peserta sosialisasi, kegiatan itu menghadirkan beberapa narasumber untuk menyampaikan materi program Bangga Kencana. Mereka berperan aktif dalam penguatan program Bangga Kencana di Provinsi Jawa Timur.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, serta sambutan dari tuan rumah. Selanjutnya, penyampaian materi oleh Komisi IX DPR RI
Dra. Lucy Kurniasari. Dalam penjelasannya, beliau menerangkan tujuan kegiatan itu adalah, untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, dan penurunan angka stunting. Pentingnya pencegahan stunting, sebab stunting dapat terjadinya gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis atau infeksi yang berulang. Beliau bersyukur, Kota Surabaya prevelensi stunting sudah menurun, dan juara satu di seluruh Indonesia sekarang sudah ada kader Surabaya Hebat.
“Saya melihat inovasi program yang dilakukan di Surabaya semuanya bergerak bergotong royong agar program yang ada dapat berjalan dengan baik, ada SOTH, GATI, GATRA (Gerakan Ayah Teladan Surabaya). Sekarang kampanye di surabaya adalah zero stunting.
Hari ini saya turun ke dua wilayah posyandu bersama kader Surabaya Hebat, untuk melihat masib adakah stunting (tidak ada kasus stunting) atau ibu hamil resiko tinggi (ada 4 (disebabkan tensi dan terlalu tua yaitu diatas 35th).
Usia pernikahan yaitu untuk perempuan 21 th karena kesehatan reproduksinya sudah kuat hamil dan melahirkan dan 25 th untuk laki laki. Tidak boleh terlalu banyak anak dan tidak boleh terlalu dekat jaraknya (yang bisa dilakukan dgan KB). Untuk bapak bapak yang hari inimau MOP akan saya tambahin hadiah 500.000,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Yudha Purnawan Sudijanto, S.H., M.Hum menerangkan, bahwa sosialisasi pada hari ini untuk mempersiapkan masa depan bangsa yang dimulai dari keluarga. Kalau keluarganya baik, pasti negaranya baik. Kemendukbangga punya beberapa program, karena tidak hanya berbicara tentang jumlah anak, tetapi sekarang lebih ke pembangunan keluarga. Anak membutuhkan sosok ayah, anak yang dekat dengan ayahnya akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sebaiknya ketika ayahnya jauh, anak bisa kehilangan pegangan, bisa sampai salah pergaulan.
“Itulah sebabnya kemendukbangga menghadirkan program GATI, untuk menghadirkan kembali sosok ayah dalam pengasuhan anak.
Menjadi ayah tidak hanya menmberi nafkah tetapi memberi arah dan kasih sayang.
Kalau setiap desa, ada ayah yang aktif maka kenakalan remaja akan berkurang jauh Gati bukan hanya tentang ayah, tetapi bagaimana ibu dan ayah saling melengkapi dan keluarga menjadi benteng utama bangsa ini, seperti pepatah keluarga adalah sekolah yang utama dan orang tua adalah gurunya. Ketika keluarga kuat bangsa ini akan menjadi hebat, maka jadikan keluarga menjadi tempat belajar mencintai,” terangnya.(Kar)