JAKARTA, JURNALDETIK.COM – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, Kementerian Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bersama mitra kerja dari Komisi IX DPR RI kembali menggencarkan sosialisasi Program Bangga Kencana di wilayah DKI Jakarta.
Kegiatan yang berlangsung pada Minggu siang, 30 November 2025, itu digelar di Jalan Raya Tengah Blok Rukun, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ratusan peserta hadir mengikuti sosialisasi yang menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidang kependudukan dan keluarga.
Para narasumber yang hadir antara lain Edria Hotmaida, tenaga ahli mewakili Charles Honoris, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI; Dr. Faharudin SST, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendukbangga/BKKBN; Ferfina Kirtiasih, Kepala Sudin DPPAPP Jakarta Timur; serta Leny Yunengsih, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari tuan rumah. Usai itu, para narasumber mulai menyampaikan materi terkait pembangunan keluarga, kependudukan, serta strategi penting dalam pencegahan stunting.
Dalam paparannya, Edria Hotmaidatenaga ahli Charles Honoris, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, menegaskan bahwa sosialisasi Program Bangga Kencana bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pembangunan keluarga, kesehatan reproduksi, serta pentingnya perencanaan keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
“Harapan kami, para peserta sosialisasi mendapat pemahaman yang utuh mengenai pencegahan stunting. Ke depan, masyarakat dapat membentuk keluarga yang sejahtera, sehat, dan terencana untuk melahirkan generasi penerus yang unggul,” ujarnya.
Ia juga mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam program pengendalian penduduk dan peningkatan kesejahteraan keluarga, termasuk mendukung strategi pemerintah melalui program makan bergizi gratis dan gerakan orang tua asuh.
Dr. Faharudin SST, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendukbangga/BKKBN, menekankan pentingnya pemanfaatan data akurat dalam menangani stunting.
“Stunting tidak hanya soal asupan gizi, tetapi juga lingkungan, edukasi, dan perencanaan keluarga. Data menjadi dasar pengambilan keputusan. Dengan data yang kuat, intervensi bisa tepat sasaran, terutama di wilayah rawan seperti permukiman padat di Jakarta,” jelasnya.
Sementara itu, Ferfina Kirtiasih, Kepala Sudin DPPAPP Jakarta Timur, menyampaikan bahwa pihaknya terus memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Kami bersama jajaran Pemprov DKI terus berkolaborasi dengan kader PKK, posyandu, hingga RT/RW untuk memastikan edukasi pencegahan stunting menjangkau keluarga hingga level terbawah. Pencegahan stunting harus dimulai dari kesadaran keluarga,” ungkapnya.
Leny Yunengsih, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, menambahkan bahwa edukasi remaja menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang.
“Generasi muda perlu dibekali pemahaman tentang kesehatan reproduksi sejak dini. Mereka adalah calon orang tua. Jika pengetahuan mereka baik, maka risiko stunting di masa depan bisa ditekan secara signifikan,” tuturnya.
Dengan beragam materi dari para narasumber, sosialisasi Program Bangga Kencana di Jakarta Timur ini diharapkan memperluas pemahaman masyarakat dan memperkuat komitmen bersama dalam menekan angka stunting di DKI Jakarta, sehingga target pemerintah dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan produktif dapat tercapai. (Kar)

















