MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM— Menanggapi munculnya pemberitaan online yang mencatut nama dirinya dan Wakil Bupati Mojokerto dalam proyek Bendungan Wonokerto, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto
Sujatmiko, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Partai Gerindra, angkat bicara. Ia menilai pemberitaan tersebut sengaja digoreng untuk menjatuhkan citra pemerintahan Bupati MUBAROK.
Menurutnya, opini yang dibangun oleh oknum tertentu tersebut mencoba menggiring persepsi publik bahwa proyek hanya bisa didapat oleh pihak-pihak dekat kekuasaan.
“Itu jelas upaya menggiring opini publik. Saya yakini dilakukan oleh oknum yang mungkin sudah tidak dapat jatah proyek lagi. Karena di pemerintahan Mubarok, proses lelang sangat transparan — tidak ada titipan, apalagi pengaturan pemenang,” tegas Sujatmiko. Minggu (28/9/2025)
Ia menyebut, para pelaku lama yang terbiasa mengatur pemenang tender kini tidak lagi memiliki ruang bermain sehingga melampiaskan kekesalan melalui fitnah.
“Di era digital seperti sekarang, semua proses dan tahapan lelang terbuka dan bisa dilacak. Bagaimana mungkin ada pemenang proyek tanpa lelang? Itu omongan orang yang tidak paham aturan,” katanya.
Lebih lanjut, politisi Gerindra yang sudah menjabat sebagai dewan selama empat periode ini menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam bisnis proyek.
“Selama jadi dewan, saya tidak pernah main proyek, apalagi punya CV atau PT. Kalau ada yang mencatut nama saya dan Wakil Bupati dalam proyek Bendungan Wonokerto, silakan cek ke PUPR. Lihat siapa pemiliknya, apakah ikut lelang atau tidak. Rekam jejak digital pasti ada,” tegasnya.
Sujatmiko juga mengingatkan media agar lebih objektif dalam menyajikan informasi serta tidak menjadi alat provokasi pihak-pihak tertentu yang merasa kehilangan kepentingan.(Kar)

















