Berita  

Jopi Hartono Ketua BMI Mojokerto Memiliki Pemikirkan dan Cita-cita Kembalikan Kejayaan Kota Mojokerto Era Tahun 70an

 

MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM – Mungkin warga Kota/Kabupaten Mojokerto sudah tak asing lagi dengan sosok yang bernama Jopi Hartono, pengusaha sukses asal Mojokerto sekaligus Ketua Banteng Muda Indonesia ( BMI) Mojokerto.

Jopi lahir dan menghabiskan masa kecilnya di daerah Petengan, Lingkungan Margomulyo, Kelurahan/Kecamatan Magersari. Saat remaja ia mengenyam pendidikan di SMAN Puri dan melanjutkan ke Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Jopi lulus di tahun 1997 dan mendapatkan gelar sarjana tekni (S.T).

Diusianya yang sudah menginjak 53 tahun ini, dirinya memiliki cita-cita memikirkan lebih serius upaya merealisasikan memajukan tanah kelahirannya. yakni, kota Mojokerto untuk saat ini dan masa depan.

“Kita harus berpikir secara cepat melompat maju jauh ke depan untuk berinovasi dan berkreasi memajukan daerah. Tanpa itu, kita akan sulit sekali membangun daerah,” kata Jopi kepada awak media pada Minggu (19/5/2024)

Dia menyebut salah satu pemikiran yang dapat diupayakan menjadi program unggulan di kota Mojokerto adalah mewujudkan dan mengembalikan kembali pusat kejayaan yang pernah dimiliki kota Mojokerto era tahun 70an

Selain itu gagasan lain dari seorang Jopi untuk kota Mojokerto adalah menempatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di suatu tempat seperti di Bangka Belitung.

“Di kota Mojokerto memiliki bantaran sungai yang cukup luas, disitu kali Brantas di buat jet ski, kita bangun bantaranya untuk jualan para pelaku UMKM di kota Mojokerto kita berdayakan semua di pinggir kali itu kembali ke ever green” ungkap ayah seorang anak yang lagi kuliah di ITB Bandung ini.

Di zaman Majapahit, kali Brantas itu sebagai pusat pelabuhan kelas Internasional di zamannya, jadi idenya menumbuhkan kembali kejayaan kota Mojokerto, dengan Car free day toko-toko yang kuno itu dimunculkan di kasih plakat untuk destinasi wisata sejarah kota Mojokerto

“Pusat ekonomi kota Mojokerto ada di jalan Mojopahit, kita brending kita munculkan kembali, dan kita hidupkan lagi sungai Brantas sebagai pusat keramaian di masa kini” ujarnya

“Satu tekankan, jangan berpikir untuk daerah kota Mojokerto semata, tapi program level nasional. Ini program besar yang berlokasi di kota Mojokerto. Ini penting sekali, sebab jika kita tidak berpikir program yang besar skala nasional, maka kota Mojokerto akan berjalan di tempat saja. Tidak akan maju-maju,” tuturnya.

Dia mengatakan bahwa hal itu tentu tidak mudah diwujudkan gagasan seperti itu, harus memiliki pemimpin daerah yang cakap, pintar, serta memiliki kapabilitas tinggi untuk kota Mojokerto

“Tapi dengan kekuatan APBD kota Mojokerto yang tembus Rp 1 Triliun saya rasa itu bisa terealisasi, tergantung kepala daerahnya, jadi pemimpin itu harus warga asli, karena itu memiliki kemauan yang untuk membangun daerah kelahirannya” imbuhnya

Di mata koleganya, Jopi memang dikenal dengan sosok yang memiliki pemikiran yang nyentrik. Tak sedikit teman sejawatnya menjuluki Jopi dengan ‘Wong Gendeng Gateli’ akronim dari “genah mudeng menggagas untuk tetap peduli”. Hal itu tidak lepas dari kepribadian yang nyentrik namun tetap peduli dengan warga sekitar. (Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *