Berita  

Untuk Turunkan Stunting, Bupati Mojokerto Bersama Kadis Kesehatan Edukasi Warga di Kegiatan SEHATI dan SEJOLI

 

MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, memberikan edukasi penting kepada lansia, ibu hamil, dan para ibu balita dalam kegiatan SEHATI (Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI) dan SEJOLI (Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri) yang berlangsung di Balai Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Selasa pagi.

Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 10.35 WIB ini, dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Camat Trawas, Ketua TP PKK Desa dan Kecamatan Trawas, Kapolsek Trawas, Danramil Trawas, Kepala DP2KBP2, Kepala Desa Jatijejer, serta staf dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dan Puskesmas Trawas.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ikfina menekankan pentingnya asupan gizi bagi ibu hamil untuk mencegah stunting. “Ibu hamil tidak boleh kurang gizi yang bisa dilihat dengan cara mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) yang tidak boleh kurang dari 23,5 cm. Setelah melahirkan, bayi wajib diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dan setelahnya diberikan makanan tambahan bergizi seimbang tinggi protein. Setelah usia 1 tahun, anak harus diberikan makanan seperti porsi orang dewasa dengan menu gizi seimbang,” tegasnya.

Ikfina juga menggarisbawahi pentingnya kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau tekanan darah (TD), gula darah acak (GDA), kolesterol, dan asam urat (UA). Pemerintah Kabupaten Mojokerto berupaya keras untuk menurunkan angka stunting hingga nihil, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan kesehatan lansia

“Kata kunci stunting adalah kurang gizi. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Bahaya stunting dapat menyebabkan kecerdasan anak lebih rendah hingga 20% dari standar ketika dewasa. Masa perkembangan otak anak adalah dari kandungan hingga usia 5 tahun, sehingga ibu hamil tidak boleh kekurangan gizi,” jelas Bupati Ikfina.

Selain itu, Ikfina juga mengajak ibu-ibu balita dan para lansia untuk rutin ke posyandu dan mengikuti senam lansia guna meningkatkan daya tahan tubuh dan menghilangkan stres. Mengingat penyakit tertinggi saat ini adalah hipertensi dan diabetes melitus, Ikfina mengimbau para lansia untuk tetap menjaga pola makan sehat.

Kepala Desa Jatijejer, Ahmad Mujiono, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih atas kehadiran rombongan ibu bupati. Berdasarkan data tahun 2024, Desa Jatijejer memiliki 2.391 jiwa penduduk, 6 ibu hamil, dengan 1 ibu hamil berisiko tinggi dan 1 ibu hamil kurang energi kronis. Desa ini juga memiliki 111 balita dengan 14 di antaranya mengalami stunting. Selain itu, terdapat 373 lansia, dengan 170 lansia aktif dan 172 lansia yang rutin datang ke posyandu.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Desa Jatijejer tentang pentingnya gizi seimbang dan kesehatan, serta menurunkan angka stunting dan meningkatkan kemandirian lansia dalam beraktivitas(Kar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *