MOJOKERTO, JURNALDETIK.COM —Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berkomitmen memperbaiki kualitas permukiman warganya. Salah satu buktinya terlihat dari pelaksanaan Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) di Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, yang kini ditetapkan sebagai desa bebas rumah tidak layak huni.
Sebagai tanda dimulainya pembangunan, Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra, melakukan peletakan batu pertama pembangunan baru rumah swadaya (PBRS) di desa tersebut pada Senin (27/10). Kegiatan berlangsung di kediaman Bapak Buang, salah satu penerima manfaat program, dan disaksikan oleh warga serta sejumlah pihak terkait.
Usai prosesi simbolis, Bupati yang akrab disapa Gus Barra itu meninjau langsung progres beberapa rumah warga penerima bantuan di sekitar lokasi.
Dalam sambutannya, Gus Barra menjelaskan bahwa PPKT merupakan bentuk nyata kolaborasi lintas sektor dalam menghapus rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Mojokerto sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Hari ini kami melihat langsung beberapa rumah warga yang sudah selesai diperbaiki. Terima kasih kepada BAZNAS, Blesscon, dan Perumdam Mojopahit yang telah bekerja sama dengan Pemkab Mojokerto membantu warga,” ujar Gus Barra.
Menurutnya, di Desa Mojopilang terdapat 97 penerima Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS). Dari jumlah tersebut, 94 unit dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Program PPKT, sementara 3 unit lainnya merupakan hasil program Corporate Social Responsibility (CSR) — dua unit dari BAZNAS dan satu unit dari Perumdam Mojopahit.
Rinciannya, 40 unit merupakan program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya (PKRS) dengan bantuan Rp20 juta per rumah, dan 54 unit merupakan Pembangunan Baru Rumah Swadaya (PBRS) senilai Rp50 juta per rumah.
Lebih lanjut, Gus Barra berharap keberhasilan di Desa Mojopilang bisa menjadi contoh bagi desa lain di Mojokerto.
“Total ada 97 rumah yang telah kita bangun dan rehabilitasi di desa ini. Sementara secara keseluruhan, BAZNAS telah membantu 84 rumah, Blesscon 10 rumah, dan pihak swasta lainnya juga ikut berkontribusi. Kami ingin semakin banyak pihak terlibat agar semua warga bisa memiliki tempat tinggal yang layak,” tegasnya.
Program ini disambut hangat oleh warga penerima manfaat. Rubinah, salah satu warga penerima bantuan, mengaku sangat bersyukur atas perhatian pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, saya sangat bahagia. Bantuan ini benar-benar membantu kami yang sebelumnya tinggal di rumah tidak layak. Terima kasih kepada Bapak Bupati dan semua pihak. Semoga beliau selalu sehat dan diberi kemudahan dalam memimpin Mojokerto,” tuturnya haru.
Melalui PPKT, Pemkab Mojokerto berharap Desa Mojopilang menjadi model pengentasan RTLH terpadu yang tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat menuju Mojokerto yang layak huni dan berdaya saing. (Kar)

















