MOJOKERTO, JURNALDETIK.COM– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus mengembangkan program pembinaan kepribadian warga binaannya melalui kegiatan kesenian Hadrah yang rutin dilaksanakan setiap pekan. Suasana religius dan penuh semangat tampak mengiringi lantunan sholawat dan denting rebana yang dimainkan secara kompak oleh para peserta dari kalangan warga binaan. (24/5)
Program ini merupakan bagian dari upaya Lapas dalam membina aspek spiritual dan moral warga binaan, sekaligus memberikan ruang bagi mereka untuk menyalurkan potensi dalam seni Islami. Selain sebagai bentuk hiburan yang positif, Hadrah juga berfungsi sebagai media pembinaan rohani dan penguatan mental.
Kalapas Mojokerto, Rudi Kristiawan, menuturkan bahwa kegiatan ini memiliki dampak signifikan dalam membentuk karakter dan meningkatkan keimanan warga binaan. “Hadrah kami jadikan salah satu metode untuk menanamkan nilai-nilai religius dan membangun solidaritas. Kegiatan ini juga menjadi terapi rohani yang membawa suasana tenang dan harmonis di dalam lapas,” terangnya.
Grup Hadrah yang dibentuk dari warga binaan ini menunjukkan kekompakan dalam memainkan alat musik tradisional dan membawakan sholawat dengan penuh penghayatan. Mereka tidak hanya belajar musik, tetapi juga memperdalam ilmu agama dengan bimbingan dari petugas pembinaan dan tokoh agama setempat yang secara rutin hadir memberikan pelatihan.
Beberapa peserta menyampaikan rasa syukur atas kesempatan tersebut karena mereka dapat mengembangkan bakat serta mendapatkan pembinaan spiritual secara langsung, yang menjadi bekal penting untuk proses reintegrasi sosial kelak.
Dengan dukungan dari seluruh pihak di Lapas Mojokerto, kegiatan Hadrah ini diharapkan menjadi bagian penting dari proses pemulihan dan pembinaan warga binaan agar siap kembali menjalani kehidupan yang lebih baik di tengah masyarakat.(Kar)
