MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM- Kejadian yang diduga menjadi korban penganiayaan pada wartawan di Desa Batuambar Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep Jawa Timur menjadi viral di sejumlah media sosial diseluruh Indonesia pada umumnya dan Jawa Timur pada khususnya.
Korban adalah salah satu wartawan Kabaroposisi.net dan Koranpatroli ekspress yang juga tergabung di Organisasi Pers DPC. Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Kabupaten Sumenep yang saat itu sedang menjalankan tugas jurnalistik di Desa Batuampar.
“Peristiwa ini tidak dapat di toleransi lagi. Sikap arogansi yang dipertontonkan mantan Kades dan Kades Batuampar kepada wartawan itu sangat melukai hati seluruh komunitas Jurnalistik di Sumenep hingga seluruh Indonesia yang terjadi pada tanggal 26 Maret 2023.”
Sedangkan Diduga penganiaya adalah Kades Batuampar, Moch. Anwar dan mantan Kades Batuampar Mohammad Farid Rofiq dengan cara merampas barang berharga milik korban dan menyiram bensin pada kedua korban.
Dwidjo Kretarto, SE.MM selaku ketua DPC. AWDI Mojokerto Raya mengutuk keras terhadap sikap premanisme yang dilakukan oleh kedua orang terduga pelaku kepada Dua Jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya.
Lanjut Mbah Jo, panggilan akrabnya “mengatakan kedua pelaku itu adalah pejabat yang paham akan hukum, kok malah melanggar hukum, lebih-lebih kelakuannya seperti preman dan kelihatannya ada indikasi percobaan pembunuhan.”
Lebih lanjut kata Mbah Jo, kita ini sesama jurnalis dan juga anggota Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) sangat prihatin atas kejadian di Kota Keris tersebut.
” Pihak Kepolisian Sumenep harus segera memproses secara hukum yang berlaku dan segera menangkap kedua pelaku karena kejadian tersebut adalah kejahatan murni alias pidana murni karena bukti-buktinya sudah menguatkan untuk ditangkap.’ Tegasnya. (Kar)

















