MOJOKERTO,JURNALDETIK.COM – Tambahan tanah makam menjadi kebutuhan yang mendesak bagi warga kota Mojokerto yang memiliki tanah permakaman di dalam kota. Sebab tanah makam yang ada sudah penuh sesak. Untuk itu, warga kota ‘teriak’ minta tambah tanah makam.
Seperti yang disampaikan Cahyo Santoso, Ketua RW lingkungan Kedung Turi kelurahan Gunung Gedangan kecamatan Magersari saat menghadiri Reses ke 2 DPRD Kota Mojokerto Tahun 2022 yang dilaksanakan Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto H Wahyu Nur Hidayat SH di Balai RW 03/04 Perbar jalan Durian Perum Magersari Indah. Hadir pula dalam giat tersebut Ketua Dewan Suro DPC PKB Kota Mojokerto Ismail Adnan.
“Sudah dua kali saya usulkan tapi gagal, terkait tanah makam. Akibat adanya pandemi Covid-19, tanah makam penuh. Dan memang sudah didata untuk seluruh kota atas permintaan Bagian Kesra,” tuturnya.
Diceritakan jika pihaknya mengusulkan tanah aset yang ada di Kedung Turi untuk dijadikan tanah makam bagi warga lingkungan Kedung Turi.
“Memang lokasinya berada di tengah permukiman tapi yang saya usulkan yang antara perumahan baru dan rel kereta api. Tapi gagal, terkait ada progresnya juga, tidak jelas,” ungkapnya.
Sedangkan tanah aset yang diusulkan untuk menjadi tanah makam, luasnya sekira 6.500 meter. Tapi yang diusulkan untuk makam bukan yang di pinggir jalan atau di depan perumahan melainkan yang di belakang perumahan.
“Yang diusulkan untuk makam hanya setengahnya, yaitu 3.500 meter. Letaknya jauh dari permukiman tapi ada kekhawatiran dari pengembang kalau nilai tanah menjadi turun akibat adanya makam. Sedangkan dari warga tidak ada masalah,” katanya.
Menanggapi masalah tersebut, Wahyu mengatakan, terkait tanah makam menjadi permasalahan warga kota Mojokerto, khususnya yang tanah makamnya berada dalam kota.
“Untuk menambah tanah makam di dalam kota sudah tidak mungkin. Karena kota yang wilayahnya kecil,” kilahnya.
Lalu anggota Komisi II ini menuturkan jika dirinya secara face to face membicarakan masalah ini denger Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Rencananya akan ada pengadaan tanah makam di Losari kabupaten Mojokerto.
“Saya sudah bertemu lurah Losari. Lurahnya teman saya. Katanya wali kota sudah survei ke Losari. Tapi kelanjutannya bagaimana, saya belum tahu. Nanti hasilnya tanyakan ke Bagian Kesra,” katanya.(Yus)